English English Indonesian Indonesian
oleh

Komentar Jemaah Selama Armuzna: Makanan Oke, Tapi Harus Menunggu Bus Dini Hari Hingga Pagi

FAJAR, MAKKAH — Pelaksanaan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) sudah berakhir Selasa hari ini (9/6/2025) bersamaan 13 Dzulhijjah 1446 H ditandai dengan bergeraknya 250 ribu jemaah Indonesia yang mabit di Mina melaksanakan Nafar Tsani.

Bagaimana komentar para jemaah selama pelaksanaan Armuzna? Jemaah haji yang tergabung dalam UPG 34, Irmawati Mustaring menuturkan semua proses yang dialami. Menurut dia, perjalanan ini memang mengisahkan banyak hal. Ada suka dan ada duka.

“Tidak semua pasti mulus sesuai harapan karena banyaknya jemaah dari berbagai negara di dunia di saat bersamaan. Kami harus sabar. Itu yang harus dimaklumi,” terang Irma yang mengaku menunaikan ibadah haji bersama saudaranya, Iriani Mustaring.

Baginya, perjalanan yang membutuhkan fisik ekstra ini juga harus dibarengi kesabaran. “Coba saya dan rombongan itu stay mulai jam 01.00 dini hari dan baru bisa diangkut sekitar jam 09.30 pagi dari Muzdalifah ke Mina. Ini ujian kesabaran,” kata ibu asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini.

Perjalanan dari Muzdalifah ke Mina, kata dia, butuh waktu tiga jam karena padatnya kendaraan. “Belum lagi saya harus cari tenda selama tiga jam karena tersesat,” ungkapnya.

Soal makanan selama di tenda, kata Irma,, tidak menjadi persoalan. Cukup baik dan tepat waktu. “Yang menjadi persoalan itu toilet yang kurang di Sektor 3 Maktab 50. Harus antre berlama-lama. Kasihan banyak jemaah yang kebelet,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Iriani. Bersama adiknya Irma, ia selalu menekankan kesabaran dalam berhaji. “Kita tidak boleh mengedepankan ego di sini karena semua sama di antara jemaah, baik yang punya jabatan maupun yang rakyat jelata. Sama-sama di tenda tanpa ada sekat,” katanya.

News Feed