FAJAR, LOS ANGELES – Gelombang protes mengguncang jantung kota Los Angeles menyusul operasi penangkapan puluhan migran yang dilakukan oleh aparat federal tanpa surat perintah resmi. Aksi yang berujung kerusuhan ini memaksa pemerintah pusat mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional demi mengendalikan situasi yang makin tidak terkendali.
Kemarahan publik meledak sejak Jumat (6/6) malam, dengan ribuan warga turun ke jalan menyuarakan penolakan atas penangkapan yang dianggap sewenang-wenang. Demonstrasi berpusat di sekitar fasilitas federal di Paramount, kawasan yang menjadi titik rawan bentrokan antara massa dan petugas keamanan.
Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan eskalasi kekerasan yang mencemaskan. Sebuah mobil terbakar di persimpangan jalan, sementara sejumlah pengunjuk rasa melempar batu dan kembang api ke arah kendaraan aparat. Seorang pria bahkan terekam melemparkan batu ke mobil petugas sambil mengenakan helm. Bentrokan semakin intens ketika aparat membalas dengan menembakkan granat kejut dan gas air mata ke arah massa.
Situasi memanas usai laporan menyebut bahwa sejumlah petugas federal bersenjata lengkap menarik paksa para migran dari tempat kerja mereka tanpa menunjukkan dokumen resmi. Koalisi Hak Imigran Manusiawi menyatakan setidaknya 45 orang ditahan dalam operasi yang menuai kontroversi ini.
“Komunitas kami merasa diserang dan diteror,” ujar Angelica Salas, Direktur Eksekutif Koalisi Hak Imigran Manusiawi. Ia mendesak agar penangkapan segera dihentikan karena para korban adalah pencari nafkah utama bagi keluarganya.