“Saya tadi juga ikut mengantar. Rata-rata lansia terpisah dari rombongan, lalu tidak tahu jalan pulang. Kami antar pakai mobil golf ini,” ungkapnya.
Jawa Pos melihat langsung bagaimana mobil golf itu beroperasi. Jemaah haji yang terpisah, oleh petugas haji akan dibawa menuju tenda misi haji. Di sana, mereka akan didata di mana lokasi tendanya. Selain itu, mobil golf juga digunakan untuk evakuasi jemaah haji yang kelelahan, atau bingung di jalanan. Ini umumya terjadi pada lansia. Jika ada kondisi seperti itu, petugas haji akan meminta evakuasi dengan mobil golf.
Lebih dari sekadar bantuan logistik, kehadiran mobil golf ini juga menjadi simbol kolaborasi yang solid antara misi haji Indonesia dan para penyedia layanan di Arab Saudi.
“Seperti yang selalu Pak Menteri katakan, super team. Teman-teman syarikah dengan teman-teman misi haji berkolaborasi untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah kita,” kata Bunyamin.
Menurutnya, upaya menolong jemaah haji yang merupakan tamu Allah adalah bagian dari pengabdian spiritual. Apalagi, kawasan Mina sangat luas. Data dari Kemenag, luas wilayah Mina sekitar 7,8 km persegi. Sedangkan luas wilayah yang dapat dihuni sekitar 4,8 km persegi. Dari luas wilayah itu, sebanyak 650 hektar digunakan untuk membangun sebanyak seratus ribuan tenda.
“Ada tamunya Allah yang butuh pertolongan. Itulah jemaah haji. Dan teman-teman di sini adalah bagian dari mereka yang menolong,” ujarnya.
Dengan dukungan ini, PPIH berharap pelayanan kepada jemaah haji Indonesia selama di Mina, khususnya pada masa lempar jumrah hingga Senin (9/6), bisa berjalan semakin lancar dan humanis. Kolaborasi lintas pihak terus menjadi kunci utama suksesnya layanan haji tahun ini. (sg)