Meski begitu, ia memastikan anak asuhnya siap melakukan revans. “Namun, tim saya selalu memiliki kemampuan untuk mempertahankan ritme kolektif dan teknis yang kuat,” tegasnya.
Legenda Prancis itu secara khusus memberikan atensi kepada Lamine Yamal yang belakangan ini muncul sebagai fenomena. Selain itu, ia menyoroti kecepatan pemain seperti Nico Williams.
“Saya belum melihat tim yang benar-benar menemukan solusi untuk menghentikan Yamal. Tambahkan pemain seperti Nico Williams dan jelas Spanyol memiliki banyak kecepatan. Namun, itu tidak berarti kami akan mendekati pertandingan ini dengan mengibarkan bendera putih,” ujarnya.
Bagaimana dengan Spanyol? Pelatih Luis de la Fuente menegaskan pasukannya datang ke Jerman untuk mencetak sejarah di kompetisi ini. Makanya, ia memastikan anak asuhnya akan habis-habisan.
“Kami akan memberikan segalanya, dan kami ingin membuat sejarah dengan menjadi tim pertama yang memenangkan Nations League dua kali,” tegasnya.
“Kami akan terus bersaing di level tertinggi melawan tim-tim yang bisa dengan mudah masuk final Piala Dunia atau final besar lainnya besok,” lanjutnya.
Bagi Luis de la Fuente, UEFA Nations League adalah panggung besar. Alasannya, semifinal kali ini diikuti negara-negara jawara Eropa dan dunia dan ia memastikan timnya sangat antusias.
“Kami memiliki tiga pemenang Nations League sebelumnya, tiga pemenang Piala Dunia sebelumnya, dan satu pemenang EURO sebelumnya di turnamen ini. Jadi, Anda tentu tidak bisa menyebutnya turnamen kecil,” jelasnya.
