Bibit yang ditanam memiliki beragam fungsi. Kayu hitam dimanfaatkan untuk perabot dan kerajinan, kayu uru sebagai bahan bangunan rumah adat, kayu bitti untuk pembuatan perahu phinisi, serta kayu punaga yang berpotensi menjadi bahan bakar biodiesel karena bijinya mengandung minyak. Aren sendiri menghasilkan nira yang dapat diolah menjadi bioethanol, bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Pemilihan Denassa Botanical Garden sebagai lokasi penanaman bukan tanpa alasan. Kawasan ini dikenal sebagai area konservasi lingkungan hidup, literasi, dan wisata berkelanjutan. Salah satu fokus utamanya adalah pelestarian keanekaragaman hayati melalui penanaman kembali tanaman lokal, endemik, dan langka.
“Ini selaras dengan misi SPJM, tidak hanya menghijaukan lingkungan, tetapi juga mendukung konservasi tanaman endemik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Tubagus. (sae)