Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, Hari Tasyrik merupakan bagian dari syiar Islam yang penuh makna kebersamaan dan rasa syukur. “Hari Tasyrik adalah waktu untuk menghidupkan semangat berbagi. Umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa dan lebih banyak berdzikir serta menyebarkan semangat kurban,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Dengan adanya cuti bersama ini, sejumlah sektor pariwisata diperkirakan akan mengalami peningkatan kunjungan wisatawan domestik. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan telah mengimbau pengelola destinasi wisata untuk bersiap menghadapi lonjakan pengunjung selama libur panjang ini.
Libur panjang Iduladha 2025 tidak hanya menjadi momen spiritual dan sosial bagi umat Muslim, tetapi juga peluang untuk melepas penat bersama keluarga. Pemerintah pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan keselamatan selama masa libur, khususnya saat bepergian atau berkegiatan di tempat umum. (*)