English English Indonesian Indonesian
oleh

Danantara, Perpaduan Pemikiran Sumitro dan Asta Cita sebagai Referensi Operasional

FAJAR, MAKASSAR — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan perwujudan pemikiran Sumitro Djojohadikusumo untuk mengoptimalkan aset negara ke berbagai area yang penting dan strategis bagi Indonesia.

Managing Director Finance BPI Danantara Arief Budiman mengatakan, Danantara memadukan pemikiran Sumitro dan Asta Cita sebagai referensi operasionalnya.

Menurut Arief, gagasan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto meliputi delapan instrumen, mencakup hilirisasi, ketahanan pangan, hingga produktivitas ekonomi dan inovasi.

“Danantara ini kira-kira dalam bentuknya itu memang untuk merealisasikan hal ini,” ujar Arief ketika menyampaikan pidato kunci mewakili Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani, di Simposium Nasional “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” yang diselenggarakan Katadata dan didukung oleh Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indoesia, di Jakarta, Selasa (3/6).

Arief menyebut Prabowo dalam pidato peluncuran BPI Danantara pada 24 Februari 2025 menyatakan Danantara bukan sekadar dana investasi.

“Danantara bukan sekadar dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Arief mengungkapkan, Danantara akan menerima investasi USD5 miliar atau sekitar Rp81,4 triliun dalam enam hingga sembilan bulan ke depan.

“Dari delapan sektor dalam Asta Cita, yang akan difokuskan pertama adalah industri mineral, energi terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, layanan keuangan, industri infrastruktur, industri, dan pangan,” kata Arief.

News Feed