English English Indonesian Indonesian
oleh

Kawal Haji Tak Sekadar Menjaga Jemaah Haji Tersesat


Edayanti juga bisa memastikan bahwa laporan jemaah tersebut benar dan atau hanya sekadar iseng demi konten media sosial. “Itu saya bisa minta scan barcode sehingga bisa memastikan jemaah haji atau mukimin (WNI) yang tinggal di Saudi,” jelasnya.


Ia juga mengaku tak semua laporan berakhir ringan. Edayanti berkisah tentang satu kejadian yang menggetarkan hati. Seorang jemaah dilaporkan sakit parah di kamar. Petugas kloter telah berusaha, tapi belum maksimal. Ia langsung saya ambil alih kemudian telepon KKHI dan tim rescue bergerak ke lokasi. “Ini soal nyawa,”tutur Edayanti dengan suara tercekat.


Pun, Edayanti sudah mempersiapkan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Di tempat yang krusial ini, ia bersama tim akan memasang alat kecil yang bisa menghubungkan jemaah yang tersesat atau punya masalah, langsung ke server.


Itulah semangat yang menyelimuti tim Kawal Haji—kerja senyap, tapi penuh makna. Di tengah padatnya operasional haji, mereka memastikan tidak ada keluhan yang luput, tidak ada suara yang terabaikan.
Agar jemaah lebih mudah menjangkau layanan ini, tim aktif menyebarkan flyer dan stiker Kawal Haji di titik-titik strategis baik di Bandara, Madinah, maupun Makkah. Mereka ingin memastikan, bahwa siapa pun jemaahnya, apapun masalahnya, tahu ke mana harus mengadu.


“Kami ingin jemaah tahu, bahwa kapan pun mereka butuh, kami selalu ada. Ini panggilan jiwa,” tutup Edayanti, mewakili semangat sunyi namun tulus dari mereka yang bekerja demi kenyamanan dan keselamatan jemaah Indonesia. (*)

News Feed