English English Indonesian Indonesian
oleh

Kawal Haji Tak Sekadar Menjaga Jemaah Haji Tersesat

Laporan: Silahuddin Genda, Jeddah

SEJAK pagi hingga larut malam, beberapa anak muda sibuk mengutak-atik monitor laptop di atas meja. Ada yang cari data, titik jemaah haji, hingga sibuk menerima telepon.
Para pemuda tersebut berkumpul di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia, Jeddah. Mereka menempati ruangan khusus berukuran 3 x 6 meter.

Salah seorangdi antara mereka bernama Andhy Sultan Ilham.Ia terlihat sibuk menerima telepon. Andhy kemudian memberikan telepon genggam ke rekan yang duduk di sampingnya. Ada telepon pengaduan masuk dari jemaah, ia berupaya menjawab secepatnya.


Di ruangan sederhana dengan dua deret meja itu digabung menjadi satu. Mereka adalah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di King Abdulaziz University. Bersama tujuh rekannya, Andhy terus memonitor jemaah haji yang tersesat di jalan maupun terpisah dengan keluarga.


Kawal Haji — sebuah aplikasi layanan yang disiapkan untuk menjadi penolong saat jemaah haji Indonesia membutuhkan. Bukan sekadar untuk melapor, saling bantu, tapi juga berbagi informasi.


Di saat jemaah tersesat di jalan dan tidak bisa pulang ke hotel atau terpisah dari rombongan, Kawal Haji menjadi harapan pertama. Hanya saja, mereka yang melapor kerap tak disertai identitas.
Petugas Kawal Haji punya alternatif dengan meminta askar (petugas) sekitar untuk membantu. Mulai menanyakan identitas, hotel, hingga membantu lakukan scan-barcode.

“Dengan begitu, biasanya kami bisa urai dan mendapatkan identitas serta hotel di mana jemaah menginap,” tutur Andy, mahasiswa asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

News Feed