FAJAR, SIDRAP–Kandidat bakal calon ketua Golkar Sulsel, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mengajak kader dan pengurus Golkar, mulai level provinsi hingga kecamatan bisa mengakhiri faksi-faksi yang tidak produktif.
Mantan Ketua Golkar Sulsel ini, menyebut faksi-faksi di internal Golkar cenderung mendorong pergesekan internal yang tidak menguntungkan. Itu sudah terlihat dalam beberapa momentum saat Partai Golkar Sulsel sedang menjalani kontestasi pemilu.
“Salah satu persoalan utama yang wajib dihilangkan dalam tubuh Golkar ke depan adalah faksi-faksi. Ini membangun ketidaknyaman kader bekerja untuk partai. Yang semakin parah, ketika faksi ini membentuk pola kerja yang sudah mengabaikan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan partai,” ujar IAS saat bersilaturahmi dengan Pengurus DPD II Golkar Sidrap, di Baranti, Sabtu, 31 Mei 2025.
IAS mengaku menyampaikan ini merujuk pada salah satu misi besar Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia.
Sesaat usai terpilih sebagai ketum Golkar, Menteri ESDM itu menyampaikan tekadnya untuk mampu membuka jalan untuk semua.
Itu, hanya bisa terwujud dengan cara menghilangkan faksi-faksi sehingga yang tersisa hanya satu faksi yaitu faksi Partai Golkar.
Olehnya, menerjemahkan gagasan Ketua Umum tersebut, IAS mengaku, siapapun yang diinginkan DPP dan DPD II memimpin Golkar ke depan, harus memiliki kemampuan mengayomi semua dan mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan segala-galanya.
“Ketua Golkar ke depan harus sanggup berdiri sebagai lokomotif yang mampu menarik dan membawa semua gerbong dengan berbagai potensinya. Harus bisa mengikuti irama Ketum Golkar untuk bisa berdiri sebagai pembuka jalan untuk semua,” ujar IAS.