FAJAR, MAKKAH — Anggota Amirulhajj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, berpesan kepada semua petugas kesehatan untuk maksimal dalam melayani jemaah haji.Pesan Taruna ini disampaikan saat mendatangi Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah, Sabtu (31/5) malam.
“Intinya kita ingin memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk melayani para jemaah haji yang jumlahnya terbesar di dunia, yaitu 25 persen dari seluruh jemaah haji di tanah Makkah ini,” kata Taruna di KKHI Makkah.
Taruna mengakui tidak mudah dalam melayani jemaah haji Indonesia, khususnya dari segi kesehatan. Apalagi, ada tantangan cuaca panas yang bisa berdampak kepada kesehatan jemaah. Apalagi, banyak jemaah lansia.Taruna mengatakan persoalan tersebut ditambah dengan jumlah tenaga kesehatan yang kurang.
“Salah satu tantangan yang kita lihat tadi ternyata petugas kesehatan kita jumlahnya sangat terbatas. Idealnya itu dalam suatu grup itu layanan misalnya 100 orang miniamsl 1 dokter dan 1 tenaga medis,” ungkap Taruna.
Saat ini, kata dia, jumlah jemaah Indonesia mencapai 221.000 namun tenaga kesehatan hanya di angka 1.050. Padahal, mestinya dibutuhkan sekitar 2.000 an lebih petugas kesehatan.
“Ini tidak ideal, mestinya harus nambah lagi sekitar 500,” terang Taruna.
Taruna menuturkan ibadah haji tidak hanya soal spiritualitas saja, tetapi juga membutuhkan fisik yang maksimal mulai dari saat menjalankan tawaf, sai, wukuf di Arafah, hingga mabit di Mina.“Melaksanakan haji tidak mudah, selain butuh spiritual juga membutuhkan kekuatan fisik,” ujar Taruna. (sg)