FAJAR, SOPPENG–Andai saja semua kepala daerah di Sulsel ingin fokus menggarap sumber daya alam (SDA) potensial di wilayah masing-masing, maka tidak akan ada daerah di Sulsel yang tidak memiliki keunggulan ekonomis.
Bahkan, hal di atas berlaku secara nasional karena status Indonesia sebagai negara agraris. Negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian.
Hal ini mencuat dalam diskusi ringan di Rumah Jabatan Wakil Bupati Soppeng, Sabtu 31 Mei 2025. Wabup Soppeng, Selle KS Dalle menjamu Ilham Arief Sirajuddin (IAS) bersama rombongan, serta sejumlah kader dan alumni HMI Cabang Soppeng.
“Contoh kecil adalah apa yang dilakukan pemerintah Soppeng lewat program Listrik Masuk Sawah. Ini adalah jalan keluar yang begitu efektif dari pada harus menunggu pembangunan bendungan atau irigasi yang membutuhkan biaya besar,” ujar IAS.
Program Listrik Masuk Sawah di Soppeng akan mulai bergulir tahun 2025. Setidaknya, ada 23 titik infrastruktur listrik yang segera dibangun. Dengan itu, petani bisa melakukan pengairan sawah menggunakan pompa listrik sehingga leluasa mengatur sendiri kebutuhan airnya.
Karena ada penerangan, petani juga bisa lebih fleksibel menggarap sawahnya. Program ini tegas menjadi salah satu bentuk keberpihakan nyata pemerintah.
Apalagi, mayoritas masyarakat Soppeng bekerja sebagai petani, terutama petani padi. Luas sawah di Soppeng juga menunjukkan potensi besar untuk mendukung sektor pertanian tanaman pangan, khususnya padi.
IAS hadir di Soppeng memenuhi undangan sebagai pembicara dalam Intermediate Training (LK II) Tingkat Nasional yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Soppeng.