English English Indonesian Indonesian
oleh

Tambah Dua Guru Besar dari Fakultas Pertanian, Kini UMI Punya 100 Profesor

Sementara itu, Prof. Sudirman Numba dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Pengembangan Kentang Industri: Dari Laboratorium ke Meja Makan” mengangkat isu diversifikasi pangan sebagai solusi krusial dalam membangun ketahanan pangan nasional.

Ia menyebut kentang sebagai komoditas strategis pengganti beras yang potensial dikembangkan secara nasional.

“Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan ancaman stunting yang nyata, kita tidak bisa terus bergantung pada satu jenis bahan pokok. Kentang industri adalah simbol kemandirian dan inovasi dalam sektor pangan,” ujarnya.

Prof. Sudirman menekankan pentingnya pendekatan riset berbasis laboratorium untuk menghasilkan varietas kentang unggul yang tahan terhadap iklim tropis dan memenuhi kebutuhan industri.

Pendekatan “dari laboratorium ke meja makan” menjadi strategi agar hasil riset benar-benar terasa manfaatnya di masyarakat luas.

Ketua Dewan Profesor UMI, Prof. Mansyur Ramli, mengatakan mengatakan dari dua guru besar yang dikukuhkan, dapat dilihat bahwa transformasi pertanian Indonesia harus mengakar pada kekuatan lokal sambil membuka diri terhadap inovasi global.

“Keduanya menekankan bahwa pertanian masa depan harus adil, inklusif, dan berbasis nilai-nilai kearifan lokal,” ucapnya.

Prof Mansyur juga mengatakan bahwa pada tahun ini, jumlah guru besar mencapai 100 orang. Dengan pengukuhan ini, UMI kembali menegaskan perannya sebagai institusi yang tak hanya menghasilkan akademisi unggul, tetapi juga pemikir dan pelaku perubahan.

Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, mengatakan bahwa pengukuhan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi ilmiah dan kontribusi nyata kedua guru besar dalam pengembangan pertanian dan bioteknologi lingkungan.

News Feed