Sementara itu, akun @Mr_As_Opal menyatakan, “Ini bukan sekadar ibadah, ini adalah kehormatan bangsa. Amirulhajj menunjukkan keseriusan dalam memastikan hak jamaah terpenuhi.”
Apresiasi serupa juga datang dari akun lain yang menyoroti keberanian Amirulhajj turun langsung ke lapangan, serta komitmennya untuk menjamin layanan kesehatan, akomodasi, dan transportasi bagi jamaah, khususnya lansia dan kelompok risiko tinggi.
Tidak hanya di X, percakapan tentang Amirulhajj uga meluas ke Facebook dan media sosial lainnya. Berbagai konten seperti reels, komentar, dan ulasan positif bermunculan, menyoroti peningkatan fasilitas dan pelayanan selama penyelenggaraan haji.
Warganet juga mengapresiasi langkah-langkah konkret pemerintah dalam memperbaiki berbagai aspek layanan, mulai dari keberangkatan hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Pertemuan strategis antara Amirulhajj dan otoritas Arab Saudi dinilai publik sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan jamaah. Kolaborasi ini berfokus pada efisiensi proses keberangkatan, kesiapan akomodasi, dan perlindungan jamaah secara menyeluruh.
“Kerja sama ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak setengah hati dalam memberikan pelayanan terbaik,” tulis salah satu pengguna Facebook.
Publik menilai bahwa kehadiran Amirulhajj bukan hanya simbolik, tetapi juga strategis dalam menjaga diplomasi haji yang selama ini telah terjalin baik antara Indonesia dan Arab Saudi.
Sebagai Amirulhajj, jabatan ini memegang peran penting tidak hanya dalam pengawasan teknis operasional, tetapi juga sebagai simbol diplomasi dan kehormatan bangsa.