Oleh : Andi Killang
Ketua Umum Lembaga Komunikasi Percepatan Ekspor Nasional
FAJAR, MAKASSAR – Ketegangan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia—Amerika Serikat dan Tiongkok—telah menciptakan disrupsi pada peta rantai pasok global.
Ketika negara-negara mitra dagang utama mulai mendiversifikasi sumber pasokannya, Indonesia memiliki peluang emas untuk mengisi kekosongan tersebut. Salah satu wilayah yang siap memainkan peran strategis adalah Sulawesi Selatan (Sulsel)—dengan posisi geografis yang ideal, pelabuhan internasional seperti Makassar New Port, dan keberlimpahan produk unggulan ekspor.
Lebih dari sekadar wilayah produksi, Sulsel dapat bertransformasi menjadi sentra logistik dan eksportir utama untuk kawasan timur Indonesia, termasuk menyalurkan produk ekspor dari Papua, Maluku, NTB, NTT, hingga Sulawesi Tengah dan Tenggara ke pasar Eropa, Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar), serta Timur Tengah.
Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendesak percepatan penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Indonesia-Uni Eropa, yang akan membuka akses tarif preferensial dan mendorong peningkatan daya saing ekspor nasional.
Potensi Produk Ekspor Sulawesi Selatan & Nusantara untuk Pasar Amlatkar dan Eropa:
- Rumput Laut dan Produk Turunannya:*
Eucheuma cottonii Sulsel sangat diminati oleh industri carrageenan di Brasil, Meksiko, Chile, dan Spanyol. Produk turunan seperti jelly, masker wajah, hingga bahan farmasi bisa dikembangkan sebagai ekspor bernilai tambah tinggi.
- Kakao Fermentasi dari Luwu dan Palopo:*
Kakao ini cocok untuk pasar niche seperti Swiss, Belgia, dan Perancis—yang mencari bahan baku cokelat premium berkonsep direct trade dan single origin. Negara-negara seperti Ekuador, Kolombia, dan Republik Dominika juga menjadi mitra ideal untuk pertukaran teknologi dan promosi bersama.