Akhirman juga menyebut bahwa pendekatan kolaboratif dalam menghadapi persoalan hukum akan jauh lebih efektif dan konstruktif dibanding pendekatan reaktif. Oleh karena itu, dia berharap forum informal seperti Coffee Sunset dapat menjadi agenda berkelanjutan yang mendukung Pelindo dalam menjalankan amanah pelayanan publik di bidang kepelabuhanan secara profesional, bersih, dan transparan.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya atas kehadiran para pimpinan instansi dan mitra kerja yang selama ini menjadi bagian penting dalam perjalanan Pelindo.
“Kami menyadari bahwa tugas besar dalam mengelola pelabuhan tidak bisa dilakukan sendiri. Kehadiran Bapak/Ibu semua di sini mencerminkan kekuatan kolaborasi dan semangat kebersamaan yang menjadi pondasi utama dalam membangun ekosistem kepelabuhanan yang tangguh dan profesional,” ujar Abdul Azis.
“Coffee Sunset ini kami gagas sebagai ruang informal untuk saling menyapa, berdiskusi santai, dan memperkuat kepercayaan antar-lembaga. Sebab dari komunikasi yang terbuka dan kemitraan yang solid, kita bisa menjawab berbagai tantangan, mulai dari isu keamanan, pelayanan, hingga efisiensi logistik,” tambahnya.
Abdul Azis juga menekankan bahwa Pelindo saat ini tengah bertransformasi menjadi perusahaan penyedia jasa kepelabuhanan kelas dunia. Dalam proses ini, dukungan dari stakeholder sangat vital, terutama dalam menjaga iklim operasional yang kondusif, adil, dan berbasis kepatuhan hukum.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim, menegaskan bahwa kejaksaan siap menjadi mitra strategis bagi BUMN seperti Pelindo, tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam memberi pertimbangan hukum yang konstruktif.
