“Tidak diragukan lagi bahwa saya ingin memenangkan final. Kami dapat memberikan kesempatan kepada klub ini dan para penggemarnya untuk menjadi klub pertama di Eropa yang memenangkan semua kompetisi,” tegasnya.
Maresca juga berharap gelar akan menjadi titik awal membangun kembali kejayaan Chelsea. “Liga Konferensi adalah titik awal membangun mentalitas pemenang dan kemudian mencoba memenangkan lebih banyak gelar,” tandasnya.
Sebagai guru dengan pengalaman yang lebih panjang, Manuel Pellegrini memastikan dirinya tidak akan mengalah begitu saja pada sang murid.
“Kami merasa sedikit bertanggung jawab untuk memberikan sesuatu kepada para penggemar Betis untuk dirayakan. Kami sangat senang mencapai final, dan terlebih lagi bermain melawan Chelsea,” ujarnya.
Pellegrini bisa percaya diri dengan fakta bahwa sejak musim 2001/02, semua 23 final Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi yang menampilkan tim La Liga selau mereka menangkan.
Terakhir kali klub Spanyol kalah di final komeptisi UEFA utama dari klub asing adalah ketika Valencia dikalahkan oleh Bayern di final Liga Champions 2001.
Tapi Betis mendarat di Polandia dengan beberapa masalah kebugaran. Johnny Cardoso, Giovani Lo Celso, Fran Vieites, dan bek kanan Youssouf Sabaly semuanya masih berjuang pulih dari cedera.
Selain itu, Betis sudah dipastikan tanpa Hector Bellerín, Diego Llorente, dan Marc Roca. Untungnya, Isco dan Antony yang dalam performa terbaik sejak dipinjam dari Manchester United siap tempur.
Sedangkan Chelsea, mereka dipastikan tidak akan diperkuat Wesley Fofana, David Fofana, dan Omari Kellyman saat Christopher Nkunku dan Marc Guiu diragukan siap tepat waktu. (amr)