Dalam sesi penutupan di Benteng Somba Opu, peserta menyampaikan kesan positif. Mereka menilai bahwa biaya yang mereka keluarkan untuk mengikuti pelatihan ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh, baik dari sisi materi, jaringan profesional, maupun pengalaman langsung di lapangan.
“Pelatihan ini dirancang bukan hanya sebagai ajang pembelajaran teknis, tetapi juga pembentukan karakter dan mental profesionalisme dalam industri pariwisata,” ucapnya.
Peserta dituntut untuk adaptif, komunikatif, dan tanggap dalam menghadapi dinamika dunia kepariwisataan yang semakin kompetitif dan berorientasi pada pelayanan prima.
Secara umum, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang membangun ekosistem pariwisata Sulawesi Selatan yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Investasi pada SDM pramuwisata seperti ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan wisata, pelestarian budaya lokal, serta pertumbuhan ekonomi berbasis sektor pariwisata.
Dengan keberhasilan pelatihan ini, DPD HPI Sulsel membuktikan bahwa dengan semangat kolaborasi dan manajemen yang efektif, kegiatan pelatihan berkualitas dapat dilaksanakan secara mandiri dan profesional.
Tantangan yang dihadapi bukan menjadi hambatan, tetapi justru menjadi pijakan untuk langkah yang lebih besar di masa mendatang.(wis)