Acara ini juga merupakan bentuk kolaborasi antara Rotary Indonesia dan Universitas Hasanuddin dalam menjawab tantangan serius terkait kesehatan mental di kalangan generasi muda. Kesehatan mental remaja menjadi perhatian utama karena meningkatnya kasus depresi, perundungan, kekerasan seksual, percobaan bunuh diri, hingga kecanduan pornografi di kalangan pelajar.
Situasi ini kata dia mencerminkan krisis emosional yang tak bisa diabaikan. Masa remaja merupakan fase krusial dalam perkembangan individu yang sangat rentan terhadap tekanan sosial dan psikologis.Melalui pelatihan ini, Rotary Indonesia ingin menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya self-awareness, pengendalian emosi, dan empati sosial.
Dengan bimbingan dari para profesional dan akademisi di bidang psikologi Universitas Hasanuddin (Unhas) para peserta diharapkan dapat mengembangkan kemampuan coping yang sehat serta membentuk karakter yang lebih resilien.Rotary International, yang berdiri sejak 1905, dikenal sebagai organisasi global yang anggotanya terdiri dari para pemimpin profesional dan bisnis yang berkomitmen pada pelayanan kemanusiaan.
Di Indonesia sendiri, Rotary Club aktif sejak 1927 dan telah berkontribusi pada berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan ibu dan anak, penyediaan air bersih, hingga resolusi konflik yang sekarang mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s)Dengan semangat “Service Above Self”, Rotary berkomitmen menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan sosial yang dihadapi bangsa, terutama dalam menjaga kesehatan mental generasi muda yang menjadi aset utama masa depan Indonesia.
