Pernyataan ini disambut tawa sekaligus anggukan dari para peserta yang merasa relevan dengan kenyataan tersebut.
Penanggap terakhir menutup sesi dengan pernyataan reflektif. Kampus adalah medan perjuangan yang harus terus dijaga. Jika kita ingin membangun peradaban, maka pendidikanlah jalannya. Pendidikan tinggi adalah ruang untuk memanusiakan manusia.
Ketiga pemantik sepakat bahwa meskipun banyak persoalan, kampus masih memiliki potensi sebagai ruang perjuangan. Firman mengajak semua pihak untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil. Selvy menekankan pentingnya menciptakan kampus yang lebih humanis dan peduli terhadap mahasiswa. Sedangkan Reza berharap agar ruang-ruang kritis bagi dosen dan mahasiswa kembali tumbuh dan diberi ruang.
Antusiasme peserta dalam diskusi REFORMING ke-22 ini menunjukkan bahwa isu pendidikan tinggi masih menjadi perhatian serius. Dihadiri oleh kalangan akademisi, NGO, ASN, karyawan swasta hingga mahasiswa, forum ini menjadi ruang bersama untuk terus merawat harapan terhadap masa depan pendidikan yang lebih adil, kritis, dan bermartabat. (*)
