“Tema ini sejalan dengan misi FK UMI dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap menjawab tantangan kesehatan masyarakat secara global,” ucapnya.
Selama empat hari, para peserta konferensi akan mengikuti berbagai sesi diskusi panel, lokakarya, dan forum interaktif yang membahas praktik terbaik dalam pendidikan kedokteran, sistem akreditasi, serta strategi penguatan institusi pendidikan kedokteran di era digital dan globalisasi.
Dr. Nas menjelaskan bahwa keikutsertaan FK UMI bukan sekadar partisipasi pasif, melainkan sebagai bentuk pembelajaran langsung mengenai standar akreditasi internasional serta benchmarking terhadap institusi kedokteran berkelas dunia.
“Kami ingin memahami proses dan standar yang diterapkan WFME agar bisa diterapkan di FK UMI secara bertahap dan berkelanjutan,” ungkapnya.
FK UMI sendiri saat ini tengah dalam proses intensif untuk memenuhi berbagai persyaratan akreditasi internasional IAHEEH-LAM PTKes.
Persiapan tersebut mencakup peningkatan kualitas kurikulum, pembelajaran berbasis kompetensi, sistem penjaminan mutu internal, hingga peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan fasilitas.
Forum WFME 2025 menjadi momentum penting bagi FK UMI untuk membangun jejaring internasional. Tidak hanya dengan lembaga akreditasi, tetapi juga dengan fakultas kedokteran di berbagai belahan dunia yang telah lebih dulu meraih pengakuan internasional.
“Jejaring ini penting untuk kolaborasi riset, pertukaran pelajar, dan pengembangan akademik lainnya,” tambah dr. Nas.
Dengan semangat menuju Fakultas Kedokteran berkelas dunia, FK UMI optimis dapat segera meraih akreditasi internasional yang akan menjadi pengakuan atas kualitas pendidikannya.
