M. Edward Ranggong mengungkapkan, Google Indonesia kini tengah menggulirkan pelatihan berbasis AI dengan target satu juta guru dalam tiga tahun. Semua akan difasilitasi lewat platform Gemini, asisten AI terbaru dari Google.
Ia juga menekankan keamanan dan efisiensi Chromebook, yang hanya dapat diakses lewat akun resmi belajar.id. Bahkan, beberapa daerah seperti Madiun sudah memperbolehkan siswa membawa pulang Chromebook karena keamanannya yang tinggi.
“Untuk sekolah yang masih menggunakan perangkat lama, bisa pakai Chrome OS Flex yang bisa diinstal gratis. Ini bisa menghidupkan kembali laptop-laptop lama,” jelas Edward.
Google Indonesia juga menawarkan program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG), khusus untuk sekolah negeri. Syaratnya: minimal 60 unit Chromebook, 30 persen guru bersertifikasi Google, dan komitmen kuat pada inovasi digital.
Sekolah yang lolos akan mendapatkan pendampingan langsung, hak penggunaan logo Google, hingga peluang kolaborasi global seperti yang sudah dilakukan dengan sekolah di Malaysia.
Saat ini, program KSRG sudah hadir di 22 provinsi, termasuk di Sulawesi Selatan seperti Sinjai dan Soppeng. Daerah seperti Bantaeng, Maros, dan Jeneponto juga bersiap bergabung. “Kami berharap Makassar segera menyusul. Potensinya sangat besar,” harap Edward. (mum)