“Bagi jamaah haji yang sudah berada di Makkah, agar menjaga kesehatan, jangan terlalu dipaksakan ke Masjidil Haram, karena cuaca juga sangat panas, apalagi ini sudah mau mendekati masa puncak haji. Dan ketika masa puncak, baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, itu kan pasti butuh tenaga yang luar biasa,” demikian Luthfi Makki mengingatkan.
Pesan senada disampaikan Wakil Kadaker Madinah, Khalilurrahman. Dia mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan, tetap bersama rombongan dan tidak terpisah, selalu membawa air minum dan semprotan air, membawa kartu Nusuk saat umrah wajib, dan tidak malu bertanya saat lupa arah jalan pulang, dengan memanfaatkan layanan pada 9 pos petugas haji Indonesia di area Masjidil Haram.
Khalilurrahman juga memastikan bahwa seluruh jemaah yang sempat terpisah dari rombongan dan transit terlebih dahulu di Madinah, saat ini sudah berada di Makkah. Barang bawan mereka juga sudah diterima. Untuk jemaah yang masih dalam perawatan, akan diberangkatkan dengan ambulans dan difasilitasi untuk tetap bisa menjalani wukuf.
“Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, mereka akan dimasukkan dalam safari wukuf, baik melalui KKHI maupun untuk lansia,” jelasnya.
Dengan berakhirnya fase pelayanan jemaah haji di Madinah, fokus kini bergeser ke Makkah dalam menyambut puncak ibadah haji. Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar, aman dan nyaman, dan meraih kemabruran. (sg)