Kemudian, di tingkat SMP setelah adanya progam jumlah yang lancar mengaji sebanyak 25.201 siswa dari 23.255 siswa sebelum adanya program. Sementara jumlah siswa yang belum lancar mengaji sebanyak 3.214 siswa dari 5.160 siswa sebelum adanya program yang mengartikan siswa yang belum lancar mengaji makin menurun.
Keempat, Gowa Bersih (Annangkasi) yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Mulai di wilayah permukiman, ruang-ruang publik, hingga lingkungan lainnya yang melibatkan seluruh pihak melalui kolaborasi aktif.
Dalam 100 hari implementasi progam Gowa Bersih telah berhasil melakukan pembersihan di sejumlah titik. Mulai dari jalan utama, pedestrian, kantor pelayanan publik, rumah ibadah, rumah adat dan fasilitas lainnya yang dianggap mampu menciptakan lingkungan yang bersih.
Capaian kinerja dari program tersebut berhasil membersihkan 24 titik timbulan sampah dari target 28 titik dengan realisasi 85,71 persen. Kemudian 35 kantor perangkat daerah (100 persen), 3 rumah jabatan (100 persen), 1 ruang terbuka hijau (RTH) realisasi 100 persen, 18 rumah ibadah (100 persen), 1 kawasan rumah adat (100 persen), dan 28 titik aksi bersih lingkungan (100 persen). Termasuk bantuan penyediaan 40 tempat sampah dan 79 bank sampah dengan realisasi masing-masing 100 persen.
Dalam 100 hari kerja kepemimpinan Hati Damai ini juga memprioritaskan pada upaya penanganan masyarakat miskin ekstrem melalui pendekatan pendampingan dari Orang Tua Asuh (OTA) dengan mengagas program Gowa Sejahtera (Masunggu) atau yang menjadi program kelima dari Gowa Bersama.