“Dulu orang membeli mobil bekas lebih banyak berdasarkan harga murah saja. Tapi sekarang, konsumen makin cerdas dan tidak mau mengambil risiko. Mereka mengecek kondisi mesin, kelistrikan, serta riwayat servis kendaraan agar tidak terkena masalah setelah pembelian,” tambah Amrin.
Perubahan ini juga didukung oleh kemudahan akses informasi melalui internet dan media sosial. Calon pembeli kini bisa melihat review, video pemeriksaan kondisi mobil, serta mendapatkan rekomendasi dari komunitas otomotif sebelum memutuskan membeli. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan dan transparansi di pasar mobil bekas.
Selain faktor ekonomi, aspek kenyamanan dan fleksibilitas juga menjadi alasan meningkatnya minat masyarakat terhadap mobil bekas. Dengan harga yang lebih terjangkau dibanding mobil baru, konsumen bisa mendapatkan kendaraan yang sudah teruji kualitasnya serta bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu proses inden yang kadang memakan waktu lama.
Tak hanya dari kalangan perorangan, pasar mobil bekas juga mulai diminati oleh pelaku usaha seperti rental kendaraan yang membutuhkan armada dengan biaya investasi lebih efisien.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat layanan dan meningkatkan kualitas mobil bekas yang kami tawarkan, supaya konsumen tetap merasa aman dan nyaman saat membeli mobil bekas di sini,” tutup Amrin. (edo)