FAJAR, JEDDAH — Berhaji menjadi dambaan banyak orang. Tapi tidak banyak orang bisa seperti Maharki Ayub. Pensiunan PNS asal Nabire, Papua, ini memboyong istrinya dua sekaligus. Istri kedua dan ketiga.
Saat memasuki Paviliun E-1 Bandar Udara King Abdul Aziz, Sabtu (23/5) pukul 23.30 Waktu Saudi, Maharki Ayub sempat terpisah dengan kedua istrinya. Dia berada di depan barisan, sementara kedua istrinya masih berada di belakang.
Tapi, Maharki Ayub mencoba memberi kode bahwa dirinya lebih dulu naik bus. Kepada Fajar (Media Centre Haji), Maharki banyak bercerita tentang perjuangannya untuk bisa naik haji 2025 bersama kedua istrinya. Bagi Maharki Ayu. memiliki dua istri memang harus bersikap adil. Tidak hanya dari sisi kebutuhan jasmani tapi juga rohani.
Begitu pun saat berhaji, pria asal Pulau Buru Maluku ini, berusaha untuk mendaftarkan secara bersamaan 12 tahun lalu.
“Hasil dari tabungan dan sedikit dari hasil usaha kedua istri saya, alhamdulillah bisa melunasi biaya haji sebelum berangkat,” ujar ayah 7 anak ini dari tiga istri. “Tapi istri pertama saya wafat pada 2005 lalu,” katanya. Saat tiba di Saudi, Maharki Ayub tampak segar. Sambil berjalan ke bus, ia berharap bisa satu kamar dengan keluarganya, tentu dengan kedua istrinya.
“Memang berapa orang sekamar? Apa bisa saya satu kamar dengan kedua istri saya?,” tanya Maharki Ayub.
Dua istrinya bernama Djami Kamri dan Mariati. Djami kelahiran 1965, sedangkan istri ketiganya kelahiran 1971. “Keduanya akur, karena saya tidak membedakan,” tutur Maharki Ayub.