FAJAR, GOWA — Kepolisian Resor (Polres) Gowa, Sulsel, menggelar konferensi pers pada Jumat, 23 Mei, di Mapolres Gowa, untuk mengumumkan hasil Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Lipu 2025 yang telah dilaksanakan selama 3-22 Mei.
Dalam operasi tersebut, jajaran Polres Gowa berhasil mengamankan sebanyak 270 tersangka, 16 jenis kasus, dan sebanyak 62 laporan polisi. Dengan rincian tersangka yakni target operasi terungkap 12 tersangka dan non target operasi terungkap 258 tersangka.
Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, menjelaskan bahwa para tersangka diamankan dari hasil 62 laporan polisi yang masuk selama periode operasi.
Dari 270 tersangka tersebut, mereka terlibat dalam berbagai kasus, mulai dari perjudian, peredaran minuman keras, pencurian, kepemilikan senjata tajam, hingga tindakan premanisme.
“Aksi-aksi premanisme menjadi kasus yang paling menonjol, di mana banyak pelaku membawa senjata tajam seperti badik dan busur panah saat melakukan aksinya,” katanya, pasa Konferensi Pers di Mapolres Gowa Jumat, 23 Mei.
Orang nomor satu di Pores Gowa ini juga membeberkan sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan. Di antaranya, terdapat 21 bilah senjata tajam jenis badik, empat lontar busur, delapan anak panah, tiga bilah parang, satu bilah samurai, serta enam unit sepeda motor yang diduga hasil kejahatan.
Selain itu, polisi juga menyita minuman keras berbagai merek sebanyak 2.233 botol dan minuman keras tradisional jenis tuak sebanyak 5.200 liter.
“Angka kriminalitas, khususnya aksi premanisme, cukup tinggi di wilayah hukum Polres Gowa. Namun, kami telah melakukan tindakan represif secara maksimal, dan Alhamdulillah kami berhasil mengamankan para pelaku beserta barang buktinya,” ujar ya.
