Selain di Kabupaten Bone, penanaman perdana juga telah dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Kabupaten Sidrap, Gowa, dan Bantaeng, sebagai bagian dari kerja sama dengan PT Cipta Agri Pratama.
Dengan pengembangan lebih lanjut di berbagai wilayah Sulawesi Selatan, program ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan ekspor, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan daerah.
Kontribusi Buah-Buahan terhadap Ekspor Pertanian Indonesia
Pada tahun 2023, ekspor buah-buahan Indonesia mencapai 1,05 juta ton, meningkat 9,8% dibanding tahun sebelumnya. Namun, nilai ekspornya turun 16,67% menjadi US$460,74 juta. China menjadi negara tujuan utama dengan volume 415,77 ribu ton dan nilai US$149,91 juta, disusul oleh Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan Hong Kong.
Meski nilai ekspor menurun, potensi pasar masih sangat besar. Komoditas seperti mangga, durian, kelapa, dan pisang memiliki permintaan tinggi dari negara-negara seperti Singapura, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Peran Offtaker dan Jaminan Harga
PT Cipta Agri Pratama, sebagai salah satu perusahaan yang fokus terhadap pasar ekspor di Indonesia, menjadi offtaker utama dalam program ini. Melalui kemitraan dengan petani dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, perusahaan ini memberikan jaminan harga selama lima tahun terhadap hasil produksi petani. Hal ini memberi kepastian pasar dan meningkatkan kepercayaan petani dalam meningkatkan skala budi daya, tanpa khawatir akan fluktuasi harga. (adi)