FAJAR, MAKKAH — Pelaksanaan wukuf di Arafah tinggal menghitung hari.. Tidak sah haji seseorang tanpa berwukuf di Arafah. Sehingga semua jemaah haji wajib untuk wukuf, baik yang sehat maupun yang sakit.
Musytasyar Diny PPIH Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan, wukuf di Arafah menjadi salah satu rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan oleh jemaah haji dari seluruh dunia.
“Nabi Muhammad saw bersabda bahwa Haji adalah Arafah. Maka Arafah ini menjadi bagian terpenting dari seluruh rangkaian haji,” kata KH Moqsith dalam konferensi pers, Jumat (23/5/2025).
Mengingat pentingnya wukuf ini, seluruh jemaah haji wajib dibawa ke Arafah, selagi masih memungkinkan untuk dibawa ke Arafah. “Jemaah haji dalam kondisi apa pun selagi masih bisa dibawa ke Arafah, harus di bawa ke Arafah, walaupun dalam keadaan berbaring,” jelas KH Moqsith.
Bagi jemaah yang uzur, bisa melaksanakan wukuf dengan skema safari wukuf, baik yang diselenggarakan oleh KKHI karena sakit, maupun safari wukuf bagi jemaah lansia. “Ini menunjukkan bagaimana pentingnya wukuf di Arafah,” sambungnya.
KH Moqsith menjelaskan, Arafah menjadi istimewa karena disebutkan di Al-Qur’an dengan kata Arafaat, yang artinya Arafah -arafah. Arafah ini memilki beberapa makna, di antaranya adalah sebagai ruang perjumpaan antara Nabi Adam dan Siti Hawa. Arafah menjadi ruang bagi mereka untuk saling mengenal kembali setelah berpisah ratusan tahun.
Makna kedua, Arafah adalah tempat Malaikat Jibril untuk memperkenalkan ritus-ritua tempat menunaikan ibadah haji dan manasik haji kepada Nabi Ibrahim. Lalu Jibril bertanya kepada Ibrahim, “Apakah kamu mengetahui?”. Kemudian Ibrahim menjawab “Araftu, saya mengenalnya.Makanya dikenal sebagi Arafah,” kata Moqsith.