Secara keseluruhan, jumlah angkatan kerja Sulsel pada Februari 2025 mencapai 4,82 juta orang, naik sebesar 108,41 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 4,58 juta adalah penduduk bekerja (naik 100,29 ribu orang), sedangkan pengangguran mencapai 0,24 juta orang (naik 8,12 ribu orang). Meskipun jumlah penduduk bekerja meningkat, jumlah pengangguran juga bertambah, sehingga menyebabkan TPT naik.
Dari sisi status pekerjaan, jumlah buruh/pegawai/karyawan turun drastis sebesar 127,27 ribu orang dalam periode Februari 2024 – Februari 2025. Dampaknya, proporsi pekerja di sektor informal meningkat menjadi 62,63 persen dari sebelumnya 59,06 persen. Ini menunjukkan pergeseran signifikan dari sektor formal ke sektor informal. Sektor informal mencakup berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar.
Fenomena pertumbuhan ekonomi yang tidak sejalan dengan penurunan pengangguran mencerminkan tantangan kualitas pertumbuhan. Pertumbuhan yang belum sepenuhnya inklusif serta meningkatnya pekerja informal menunjukkan bahwa tidak semua kelompok masyarakat merasakan dampak positif dari pemulihan ekonomi.
Oleh karena itu, strategi pembangunan ke depan perlu diarahkan tidak hanya pada pencapaian angka pertumbuhan tinggi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja formal, layak, dan berkelanjutan. Pemerintah daerah perlu memperkuat sektor-sektor produktif dan mempercepat transformasi struktural agar pertumbuhan ekonomi benar-benar berdampak terhadap penurunan pengangguran dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. (*)