FAJAR, PALOPO – Ketua KPU RI, Moch Afifuddin, menjadi khatib salat Jumat di Masjid Agung Palopo pada Jumat, 23 Mei 2025. Dalam khotbahnya, Afifuddin menyampaikan pesan penting mengenai kepemimpinan.
Ia menjelaskan bahwa setiap orang pada hakikatnya adalah pemimpin, baik sebagai kepala rumah tangga, pemimpin organisasi, maupun pemimpin dalam pemerintahan—seperti presiden, gubernur, bupati, atau wali kota.
“Jika dalam suatu perjalanan ada tiga orang, maka salah satunya harus ditunjuk sebagai pemimpin atau koordinator,” ungkapnya. Hal ini juga berlaku dalam struktur negara dan organisasi, di mana selalu ada pemimpin atau koordinator.
Afifuddin menekankan bahwa ada dua cara untuk menjadi pemimpin: ditunjuk atau dipilih. Namun, ia lebih menyoroti proses pemilihan pemimpin.
“Kita harus berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan memilih karena ada niat yang tidak baik. Jangan memilih karena uang,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa memilih pemimpin karena uang dapat menjerumuskan ke dalam dosa dan neraka.
Dalam khotbahnya, Afifuddin juga menyinggung larangan saling menghujat dan menyerang secara personal, yang saat ini marak dalam bentuk politik identitas berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Hal itu bertentangan dengan ajaran Islam,” ujarnya sembari membacakan Surah Al-Hujurat sebagai pengingat akan pentingnya menjaga ukhuwah dan etika dalam berpolitik. (shd/*)
