“Ini bukan sekadar platform pengadaan, tapi bagian dari ekosistem digital pemerintah yang lebih modern dan efisien,” ungkapnya.
Pengembangan fitur Vendor Management System (VMS) dalam e-Katalog juga disebut sebagai lompatan besar dalam meningkatkan tata kelola pengadaan.
Fitur ini memungkinkan instansi pemerintah melakukan manajemen penyedia secara lebih akuntabel dan profesional, selaras dengan prinsip good governance.
Dari pihak industri, BenQ Indonesia menghadirkan solusi visual pintar yang telah lolos TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), di antaranya adalah seri BenQ Board dengan skor TKDN tertinggi di kelasnya, seperti RE6504FVD, RE7504FVD, hingga RE9804FVD.
Produk ini ditujukan untuk menunjang interaktivitas ruang kerja dan ruang kelas digital.
Smart Projector terbaru dari BenQ, yakni seri E7006ST dan E8000, juga diperkenalkan sebagai perangkat pendukung kegiatan pembelajaran dan presentasi yang ramah pengguna serta efisien energi, dengan tingkat kandungan lokal mencapai lebih dari 49%.
Seluruh produk ini menjadi bagian dari dorongan industri untuk memperkuat daya saing teknologi dalam negeri.
Business Development Manager BenQ Indonesia, Muhammad Yusuf Guamo
menyatakan bahwa keberpihakan pada produk lokal adalah elemen kunci dalam transformasi digital nasional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa produk dalam negeri layak digunakan, baik dari sisi regulasi maupun kualitas teknologi,” ujarnya.
Director PT Datascrip, Fernando Hadinata Kiray, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar kebijakan TKDN tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi benar-benar terimplementasi dalam proses pengadaan di setiap instansi pemerintah, termasuk sektor pendidikan dan layanan publik lainnya.