English English Indonesian Indonesian
oleh

Aktivitas Perusahaan Tambang Emas Nasional Dituding Kotori Air Sungai

Seluruh desa terdampak mestinya mendapat penjelasan terbuka ihwal masalah ini. Warga menginginkan agar Amdal disosialisasikan ulang. Mereka selaku anak muda belum tahu, karena yang disosialisasi sebelumnya hanya orang terdahulu.

“Apa yang dilakukan manajemen dalam menambang sehingga sungai berubah warna. Ini perlu transparansi ke masyarakat yang terdapat di aliran Sungai Suso,” tegas Husain.

Kepatuhan terhadap penggunaan jalan oleh Masmindo dan subkontraktor juga disorot. Aktivitas tambang diminta mengedepankan keselamatan masyarakat. Demontran juga menuntut perbaikan seluruh jalan yang rusak akibat dilewati alat berat Masmindo dan subkontraktornya.

Termasuk transparansi rencana penanggulangan bencana kepada seluruh daerah yang terdampak perusahaan ini.
Selain itu, mereka menuntut Masmindo mengutamakan penerimaan pekerja lokal.

Klaim Miliki Amdal

Acting Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Masmindo Dwi Area, Tri Adi Sugiharto, tak tegas menjawab pertanyaan demonstran ihwal perubahan warna air sungai. Sebliknya, dia hanya membahas Amdal dan pembangunan jalan.

Tri Adi mengatakan Amdal ada di Dinas Lingkungan Hidup Sulsel. Sejak 2020 amda itu sudah keluar untuk Masmindo. “Silakan di-apload amdal tersebut,” kata Tri Adi saat menerima demonstran.

Terkait masalah keselamatan jalan, pihaknya telah menyosialisasikan kepada driver dan para kontraktor supaya mereka mengontrol kecepatan di jalan. Pihaknya mengontrol melalui control room. Siapa yang melebihi kecepatan yang ditetapkan akan ketahuan.

Makanya, keluhan warga terhadap kendaraan yang terlalu kencang akan ditinjau ulang. Namun, terkait perbaikan jalan, itu jadi perhatian. Semua keselamatan pengendara tergantung dari kualitas jalan. Perusahaan telah melakukan perbaikan jalan di daerah Tetekang.

News Feed