English English Indonesian Indonesian
oleh

Aktivitas Perusahaan Tambang Emas Nasional Dituding Kotori Air Sungai

BELOPA, FAJAR–Warga mengeluh. Air sungai kotor diduga akibat aktivitas tambang.

Warga sejumlah desa di Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, berdemonstrasi di depan kantor PT Masmindo Dwi Area (MDA), Jalur Dua, Kecamatan Belopa, Senin, 19 Mei 2025.

Massa mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Aliran Sungai Suso alias Amass. Kehadiran para demonstran di Kantor Masmindo Belopa untuk mempertanyakan keresahan mereka akibat aliran Sungai Suso yang tiba-berubah.

Sejak tiba tiga hari lalu, air berubah dari jernih menjadi warna coklat. Di depan Kantor MDA yang juga perusahaan tambang emas terbesar di Tana Luwu itu, mereka mendapat blokade sekuriti. Ada juga Brimob bersama anggota Polri dari Polres Luwu.

Jenderal Lapangan Amass, Achmad Yudhy, mengaku melihat adanya perubahan warna air Sungai Suso. Pihaknya menelusuri hingga ke hulu. Ternyata, yang mengalami perubahan berasal dari anak Sungai Suso dari Rante Balla yang menjadi lokasi perusahaan PT Masmindo.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengurai air yang berwarna coklat berasal dari aliran Rante Balla, sementara anak sungai lainnya yang menghubungkan hulu Sungai Suso terlihat jernih.

“Apa penyebab terjadinya perubahan warna air ini? Bagaimana pengelolaannya tambang ini? Apakah memang tidak memperhatikan lingkungan?” sesal Achmad Yudhy dalam orasinya.

Yudhy lalu memperlihatkan foto yang ada di ponselnya kepada manajemen MDA yang menerima mereka.

Transparansi

Wakil Jenderal Lapangan Amass, Muhammad Husain Panggari menuntut transparansi pengelolaan lingkungan manajemen Masmindo. Terutama terkait analisis mengenai dampak lingkungan alias Amdal.

News Feed