English English Indonesian Indonesian
oleh

Legenda PSM Sumirlan Dukung RTQ Pimpin Asprov PSSI Sulsel: “Sudah Waktunya Sepak Bola Dikelola Orang Bola!”

FAJAR, MAKASSAR — Angin segar berembus dari dunia sepak bola Sulawesi Selatan. Semangat perubahan kembali membara setelah mantan legenda PSM Makassar sekaligus Ketua PSM All Star, Sumirlan, secara terbuka menyatakan dukungan penuh kepada Rahmat Taqwa Qurais (RTQ) untuk memimpin Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel.

“Sudah waktunya sepak bola dikembalikan ke tangan orang yang betul-betul paham bola. Bukan sekadar jabatan, ini soal masa depan anak-anak Sulsel,” tegas Sumirlan, Selasa, (20/5/2025).

Nama RTQ bukan asing di jagat si kulit bundar. Putra dari legenda PSM Haji Baco Ahmad ini pernah memimpin kelompok suporter PSM dan lama berkecimpung sebagai aktivis lapangan.

Baginya, sepak bola bukan hanya olahraga, tapi warisan darah dan semangat hidup. “Saya ini dulu main bareng ayahnya RTQ. Jadi saya tahu betul, darah bola itu mengalir di keluarganya. Saat dengar dia ingin terjun lagi, saya langsung semangat. Karena orang seperti ini harus dikasih panggung,” tutur Sumirlan penuh harap.

Ia tak segan mengkritik pola pemilihan pemimpin sepak bola yang sarat kepentingan non-teknis. “Kalau pilih orang yang tidak tahu bola, itu seperti beli kucing dalam karung. Masa ukuran lapangan futsal saja tidak tahu?,” sindirnya tajam.

Dukungan Sumirlan datang seiring langkah nyata RTQ yang tengah menyiapkan turnamen sepak bola antar kabupaten (Askab) se-Sulsel dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan 17 Agustus. Ajang ini dirancang bukan sekadar kompetisi, tapi menjadi batu loncatan pembangunan fondasi sepak bola Sulsel dari akar rumput.

Sementara itu, RTQ menegaskan bahwa motivasinya bukan karena panggung atau kekuasaan. “Saya ini orang partai, iya. Tapi yang mengalir di saya adalah semangat olahraga. Ini panggilan hati, bukan panggilan jabatan,” ujarnya.

Salah satu gebrakan yang diusungnya adalah program “medical sport”, pendekatan ilmiah dalam pembinaan usia dini yang menggabungkan latihan fisik dan pemantauan struktur tubuh. Ia mencontohkan keberhasilan Lionel Messi yang ditopang intervensi medis sejak kecil.

“Kalau Messi tidak dibantu sejak dini, mungkin hari ini dia bukan siapa-siapa. Kita harus mulai dari sekarang, bukan nanti. Jangan sampai kita sudah investasi, tapi anaknya tidak bisa lanjut karena struktur tubuhnya tidak mendukung,” paparnya.

RTQ ingin menciptakan ekosistem sepak bola yang tahan lama, bukan sekadar pencitraan sesaat. Targetnya, mewujudkan pemain Sulsel tampil di level nasional, bahkan klub-klub Asia dan Eropa.

“Hari ini kita tanam, panennya lima sampai sepuluh tahun lagi. Tapi kalau sistemnya benar, hasilnya pasti datang,” kata legislator dari Fraksi PPP itu.

Turnamen perdananya akan digelar dalam waktu dekat, dibagi dalam tiga zona. Ini bukan hanya ajang pencarian bakat, tapi juga menjadi cermin awal pola kerja dan keseriusan RTQ dalam membangun sepak bola Sulsel secara profesional.

“Kalau cuma jual janji, orang tidak akan percaya. Tapi biarkan mereka lihat kerja dulu, baru nilai. Sepak bola itu butuh aksi, bukan rayuan kata-kata,” tegasnya. (mum)

News Feed