Pendahuluan
Kepemimpinan perguruan tinggi merupakan variabel krusial dalam menentukan arah dan kualitas institusi pendidikan tinggi. Dalam konteks Universitas Negeri Makassar (UNM), kepemimpinan Prof. Dr. H. Karta Jayadi, M.Sn., yang menjabat sejak 17 Mei 2024, telah memasuki fase awal yang sarat dengan tantangan sekaligus peluang strategis. Studi ini merefleksikan secara kritis capaian, dinamika, dan strategi kepemimpinan yang diimplementasikan selama satu tahun, dengan menggunakan kerangka teori kepemimpinan transformatif dan humanistik.
Melawan Gelombang: Kepemimpinan dalam Konstelasi Politik Akademik
Memasuki arena yang dipengaruhi oleh figur rektor sebelumnya yang memiliki kekuatan institusional signifikan, Prof. Karta Jayadi menghadapi tekanan politik internal yang intens. Strategi yang digunakan dalam melawan dominasi lama ini berakar pada pendekatan diplomatis dan dialogis, dengan memfokuskan pada penguatan idealisme anggota senat sebagai pemegang kepentingan akademik utama. Pendekatan ini selaras dengan teori kepemimpinan transformasional Burns (1978), yang menekankan pemberdayaan dan motivasi kolektif untuk mencapai perubahan institusional.
Dinamika Kepemimpinan dan Kanalisasi Potensi Civitas Akademika
Kekecewaan sebagian pimpinan unit yang tidak memperoleh posisi strategis menciptakan dinamika internal yang menuntut kemampuan manajerial tinggi. Kepemimpinan Prof. Karta Jayadi menunjukkan kapabilitas dalam mereduksi potensi konflik ini melalui strategi kanalisasi potensi dan kekuatan civitas akademika, mendorong sinergi dan kolaborasi lintas unit. Pendekatan ini mencerminkan prinsip manajemen perubahan yang inklusif sebagaimana dikemukakan oleh Kotter (1996), yakni membangun koalisi pendorong perubahan yang solid.