Transformasi Digital dan Modernisasi Infrastruktur
Modernisasi infrastruktur pendidikan ditunjang oleh pengadaan smart class lengkap dengan fasilitas digital, mendukung efektivitas proses pembelajaran. Integrasi layanan satu pintu di pascasarjana dan pengelolaan anggaran berbasis data memperkuat efisiensi operasional, mencerminkan kemajuan dalam tata kelola berbasis teknologi informasi (e-governance) yang mendukung good university governance.
Pemberdayaan SDM dan Peningkatan Kesejahteraan Akademik
Penyaluran insentif untuk publikasi ilmiah bereputasi internasional (Q1 dan Q2), penghargaan kinerja unggulan, serta percepatan pengangkatan guru besar mengindikasikan komitmen tinggi dalam pengembangan kapasitas akademik dan kesejahteraan civitas. Hal ini sejalan dengan teori motivasi Herzberg (1959) yang menempatkan penghargaan dan pengakuan sebagai faktor utama kepuasan kerja.
Kemahasiswaan: Penguatan Soft Skills dan Prestasi
Peningkatan signifikan penerima KIP-K dari 1.792 (2023) menjadi 2.460 (2024), serta peningkatan jumlah mahasiswa baru dan aktif, menandai keberhasilan kebijakan inklusi sosial dan peningkatan akses pendidikan tinggi. Penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan dan pengembangan soft skills mencerminkan implementasi pembelajaran holistik yang mengintegrasikan aspek akademik dan karakter.
Perluasan Jejaring Kerja Sama dan Penguatan Reputasi Internasional
UNM berhasil menjalin 35 MoU domestik dan 4 MoU internasional, termasuk dengan Hiroshima University dan Seoul National University, membuka ruang kolaborasi riset dan pertukaran akademik. Total kerja sama mencapai 324 dengan pemerintah daerah dan BUMN/BUMD, memperkuat peran UNM dalam pembangunan sosial-ekonomi regional. Peran alumni sebagai agen jejaring global menjadi modal strategis dalam memperluas pengaruh institusi.