“Nabi Muhammad diisrakan Allah disebut dalam Al-Qur’an dari Masjidil Haram faktanya, kata para ulama, tidak dari area sekitar Masjidil Haram tapi dari rumah Ummu Hani.
Rumah Ummu Hani itu zaman dulu tidak jadi bagian Masjidil Haram. Itu yang menjadi dasar sebagian ulama bahwa yang dimaksud Masjidil Haram bukan hanya Masjidu Kakbah tapi seluruh area tanah yang ada di Tanah Haram,” ujarnya.
Moqsith mengatakan ada juga ulama yang berpandangan Masjidil Haram hanya area masjid yang ada di sekitar Kakbah. Meski demikian, Moqsith menilai pandangan ulama yang menyatakan seluruh Tanah Haram adalah Masjidil Haram dapat dijadikan pegangan untuk memudahkan jemaah haji lansia.
“Dalam kondisi yang tidak memungkinkan, karena sakit, karena difabel, karena risti (risiko tinggi), dan lain-lain dengan ulama yang menyatakan seluruh Tanah Haram adalah Masjidil Haram bisa menjadi pegangan untuk memberi kenyamanan di dalam melaksanakan ibadah,” ujarnya.
Dosen Fakultas UIN Syarif Hidayatullah ini menyebut tetap ada sejumlah keutamaan yang hanya bisa didapat saat salat di dekat Kakbah. Antara lain ialah lokasi mustajab seperti Hijir Ismail, Maqam Ibrahim dan Multazam.
“Tentu bagi yang muda-muda kalau bus Shawalat sudah bergerak makan kegiatan ibadah dapat dilaksanakan di Masjidil Haram yang pahalanya cukup besar sekali,” ucapnya.
Jemaah haji Indonesia sudah masuk ke Makkah sejak 10 Mei. Jemaah akan beraktivitas di Makkah sambil menunggu wukuf pada 9 Zulhijah yang kemungkinan bertepatan dengan 5 Juni 2025.
Jemaah diminta menghemat tenaga karena wukuf, mabit hingga lempar jumrah merupakan aktivitas yang memerlukan kekuatan fisik. Jemaah bakal banyak berjalan kaki, terutama saat proses lempar jumrah. (sg)
