English English Indonesian Indonesian
oleh

Potret Kontemporer Kota Palopo di Mata Haidir Basir

Oleh:
Abdul Hakim Jafar
Penggiat Sosial, Koperasi dan Lingkungan Kota Palopo

Di tengah riuhnya kehidupan Kota Palopo yang terus tumbuh sebagai kota otonom, nama Haidir Basir (HB) hadir tak sekadar sebagai saksi, melainkan pelaku sejarah pembangunan kota ini. Baru-baru ini, melalui sebuah unggahan di akun Facebook pribadinya, HB mengungkapkan rasa harunya terhadap persahabatan yang setia menemani, yakni saya sendiri, Abdul Hakim Jafar, atau akrab disapa Qimeth. Sebuah pengakuan yang tulus, penuh emosi, dan mengandung makna mendalam tentang arti sebuah perjalanan panjang dalam persahabatan dan pengabdian terhadap kota ini.

Saya mengenal HB sejak masa remaja. Kala itu saya masih duduk di bangku SMA, sementara HB sudah menjadi mahasiswa Antropologi di FISIP UNHAS, Makassar. Setiap pulang kampung, ia tak pernah lalai membina kami, anak-anak muda Palopo, menyalakan bara semangat untuk berkarya dan berkontribusi. Lewat gagasan-gagasannya, lahirlah Kelompok Anak-Anak Negeri Merdeka (KELANDKA), sebuah wadah ekspresi bakat yang meliputi seni, olahraga, hingga kegiatan sosial di tahun 1980-an.

Kiprah HB meluas dari pembinaan kepemudaan hingga menjabat di berbagai posisi strategis di pemerintahan, baik di Kabupaten Luwu maupun di Kota Palopo pasca pemekaran. Tapi yang membedakan HB dari birokrat biasa adalah, ide-ide dan gagasannya selalu tumbuh dari akar diskusi dan dialog publik. Kepemimpinannya yang partisipatif menjadikannya relevan, bahkan saat ia memilih jalur politik sebagai ladang pengabdian berikutnya.

News Feed