FAJAR, MAKASSAR— Pemerintah Kota Makassar tengah mempersiapkan kebijakan strategis untuk memperkuat sektor UMKM dan industri kreatif lokal. Salah satu langkah yang akan diambil adalah mewajibkan minimal 40 persen anggaran belanja pemerintah digunakan untuk produk lokal.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem, usai mengikuti rapat koordinasi bersama Wali Kota Makassar. Menurut Roem, Wali Kota menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pelaku usaha lokal.
“Pak Wali akan mengatur agar 40 persen belanja pemerintah, termasuk di e-catalog, makanan-minuman, hingga kebutuhan seperti tas, harus dibeli dari pengusaha lokal dan UMKM,” ungkap Roem, Selasa, 13 Mei.
Langkah ini tak hanya bertujuan menggerakkan ekonomi rakyat, tetapi juga menjadikan pemerintah sebagai “offtaker” utama produk kreatif lokal.
“Pemerintah harus jadi pembeli pertama. Baik secara lembaga maupun individu pegawainya,” lanjut Roem.
Selain kebijakan belanja lokal, Pemkot juga tengah menyiapkan berbagai program pendukung, seperti Festival Kopi.
Wali Kota Makassar menaruh perhatian khusus terhadap kegiatan ini, bahkan meminta agar event tersebut menjadi ajang pencarian kopi terenak di Makassar.
“Beliau ingin festival ini benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat. Nantinya akan ada proses penilaian dari para juri yang kompeten di bidang kopi, termasuk barista terbaik,” ungkapnya.
Festival Kopi masuk dalam agenda prioritas Dinas Pariwisata yang bertujuan mendongkrak industri kreatif lokal, khususnya pelaku usaha kopi. Roem menyebut, anggaran kegiatan sudah disiapkan dan tinggal menunggu formula pelaksanaannya.