FAJAR, GAZA–Tentara Israel meningkatkan serangan di Gaza pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya 100 orang, kata tim penyelamat.
Pembantaian itu terjadi saat mediator AS dan Arab mendorong gencatan senjata dan Presiden AS Donald Trump sedang mengunjungi Timur Tengah.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmoud Basal mengatakan sepasang suami istri dan anak-anak mereka di Jabalia, Gaza utara, termasuk di antara sedikitnya 94 orang yang tewas dalam pemboman tersebut.
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pesawat tempur telah mengebom rumah-rumah dan tenda-tenda yang dihuni orang-orang yang mengungsi di berbagai wilayah Jalur Gaza, khususnya di kota selatan Khan Younis. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan yang meluas pada infrastruktur dan properti sipil.
Dalam pernyataan terpisah, Basal mengatakan 13 orang lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah klinik di wilayah Al Fakhoura di kamp Jabalia di Gaza utara.
Serangan terbaru itu terjadi saat warga Palestina memperingati Nakba, atau malapetaka, saat ratusan ribu orang mengungsi atau dipaksa meninggalkan kampung halaman dan desa mereka selama perang tahun 1948 yang melahirkan negara Israel.
Serangan itu juga terjadi sehari setelah sedikitnya 70 warga Palestina tewas dalam serangan di seluruh wilayah itu, kata Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel telah meningkat sejak Trump memulai kunjungannya pada hari Selasa ke negara-negara Teluk Arab Saudi, Qatar, dan UEA yang diharapkan banyak warga Palestina akan digunakannya untuk mendorong gencatan senjata.