English English Indonesian Indonesian
oleh

Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Unibos Perkuat Intelektualitas di Bidang Teknologi Pangan dan Bangunan Berkelanjutan

Sementara itu, pada tataran mikro, ia menekankan pentingnya efisiensi energi di tingkat bangunan individual. 

“Energi dalam bangunan memengaruhi kenyamanan penghuni dan efisiensi sistem teknologi yang diterapkan. Pengelolaan energi yang tepat menjadi kunci dalam menciptakan bangunan yang sustainable,” ujarnya.

Ia pun mengajak para arsitek dan perencana kota untuk mengambil peran strategis dalam merancang bangunan yang tidak hanya megah, tetapi juga hemat energi dan selaras dengan alam. 

“Masa depan arsitektur bertumpu pada keseimbangan antara teknologi, lingkungan, dan kebutuhan manusia,” tegasnya.

Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan  Unibos, Prof. Dr. Ir. Andi Abriana, M.P, menyampaikan orasi ilmiah mengenai bahaya penggunaan minyak goreng berulang dalam konsumsi rumah tangga dan industri pangan.

Ia mengkaji fenomena ini dari sudut pandang kesehatan publik, lingkungan, dan ketahanan pangan nasional.

Menurut Prof. Abriana, penggunaan minyak bekas secara berulang dapat menyebabkan degradasi minyak yang menghasilkan senyawa berbahaya. 

“Minyak goreng yang digunakan berkali-kali tidak lagi aman untuk konsumsi, karena telah mengalami proses oksidasi dan pembentukan senyawa karsinogenik,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa isu ini tidak boleh dianggap remeh. Masalah ini adalah tanggung jawab bersama. 

“Kita perlu mengedukasi masyarakat, sekaligus mengembangkan teknologi pengolahan limbah minyak agar lebih bermanfaat,” katanya.

Dalam penelitiannya, Prof. Abriana mengusulkan pemanfaatan minyak bekas menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti biodiesel, sabun, lilin aromaterapi, bahkan bahan bakar jet terbarukan. 

News Feed