“PWI adalah rumah bagi para jurnalis profesional. Oleh karena itu, organisasi ini harus dipimpin oleh figur yang memahami dunia pers secara mendalam dan berkomitmen terhadap etika jurnalistik,” tambahnya.
Selain itu, Ruslan mengingatkan bahwa pemilihan Ketua PWI bukan sekadar proses administratif, tetapi sebuah keputusan strategis yang akan menentukan arah organisasi ke depan. Jika kepemimpinan PWI jatuh ke tangan calon yang kurang memahami esensi dan perjuangan dunia jurnalistik, bukan tidak mungkin organisasi ini justru mengalami kemunduran.
“Kita harus belajar dari pengalaman di berbagai daerah. Jika PWI dipimpin oleh figur yang bukan berasal dari dunia jurnalistik, atau hanya sekadar mencari posisi, maka organisasi ini bisa kehilangan marwahnya. Teman-teman media di Parepare tentu dapat menilai sendiri apakah hal ini relevan untuk kondisi kita saat ini,” ujar Ruslan.
Persyaratan Calon
Panitia pemilihan telah menetapkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Ketua PWI Parepare, di antaranya:
- Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Memiliki loyalitas, kejujuran, dan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas serta berkomitmen penuh terhadap organisasi PWI.
- Memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) Biasa yang masih aktif.
- Berdomisili di Kota Parepare, dengan bukti fotokopi KTP.
- Memiliki Sertifikat Kompetensi Wartawan (UKW) jenjang Madya.
- Tidak sedang menjabat sebagai pengurus partai politik, organisasi terafiliasi, ASN, Ketua atau anggota LSM, serta tidak aktif di organisasi pers lain yang berbadan hukum.
- Tidak tercatat sebagai pengurus atau anggota organisasi profesi lain.
Dengan resminya pendaftaran tim Sahabat Ade, kontestasi pemilihan Ketua PWI Parepare kini semakin menarik. Publik pun menanti langkah-langkah berikutnya dalam dinamika pemilihan pemimpin baru bagi organisasi wartawan di kota ini.(*)