FAJAR, MADINAH – Reposisi penempatan petugas dilakukan di sejumlah posisi strategis khususnya di Bir Ali, tempat pelaksanaan miqat jemaah haji dari Madinah ke Mekkah.
Kepala Sektor Bir Ali, Muhammad mengatakan, reposisi ini dilakukan karena adanya perluasan di wilayah Masjid Bir Ali. Sehingga, petugas dapat lebih maksimal dalam melayani jemaah.
“Kita melakukan reposisi penempatan petugas dengan menempatkan di posisi strategis. Ini dimaksudkan agar lebih maksimal dalam melayani jemaah dikarenakan perluasan di wilayah Masjid Bir Ali,” kata Muhammad saat dikonfirmasi Media Center Haji, di Bir Ali, Madinah.
Ia juga mengingatkan kepada ketua kloter dan rombongan untuk memastikan jemaah sudah berwudu dan mengenakan ihram sejak dari hotel agar mencegah terjadinya kepadatan dan bisa secepatnya bergeser ke Mekkah.
“Batas waktu di Bir Ali hanya 15 menit. Jadi kita usahakan seefisien mungkin,” kata Muhammad.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika jemaah lansia dan disabilitas untuk tidak turun dari bus saat di Bir Ali. Menurutnya, proses miqat tetap sah meskipun niat dilakukan dari atas kendaraan.
“Kita harapkan memang untuk seluruh lansia dan disabilitas cukup di dalam bus saja berniat. Itu sah, dan secara syariat dibolehkan,” ujarnya.
Kondisi cuaca panas yang sangat menyengat, lanjut dia, dikhawatirkan membahayakan kesehatan jemaah rentan tersebut. “Karena cuaca sangat panas dan jaraknya jauh, akan sangat melelahkan untuk mereka turun. Ini demi keselamatan,” katanya, menjelaskan.
Proses miqat di Bir Ali akan terus berlangsung hingga seluruh calon jemaah haji gelombang pertama selesai didorong dari Madinah ke Makkah. Berdasarkan jadwal resmi, pendorongan berlangsung sejak Sabtu (10/5/2025) hingga Minggu (25/5/2025). (sg)