English English Indonesian Indonesian
oleh

12 Tahun 1 Bulan 17 Hari, Sejarah Konflik Pilkada Membara di Palopo

PALOPO, FAJAR–Masih teringat peristiwa membara itu. Kala Kantor Wali Kota, penyelanggara pilkada, dan media dibakar massa.

Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma mengatakan perhatian Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono terhadap PSU Palopo sangat besar. Apalagi, Pilkada Palopo sempat berujung bentrok pada Minggu, 31 Maret 2013. Sejumlah gedung dibakar massa kala itu.

“Ini karena ada sejarah masalah lalu. Terjadi pembakaran,” kata Dedi saat rapat Forkopimda Palopo menghadapi PSU di Kantor Balai Kota Palopo, kemarin.

Seluruh Forkopimda Sulsel akan standby di Kota Palopo mulai Kamis, 22 Mei 2025. Kapolda bersama pejabat utamanya, Gubernur, Pangdam, beserta Forkopimda lain akan berada di Palopo. Bahkan, Sabhara dan Brimob juga diturunkan.

“Mereka sangat atensi PSU ini. PSU wali kota ini tak main-main. Sekarang ada pihak luar Palopo yang mulai masuk. Pejabat lain hadir di sini melalui tim peluncurnya,” kata Dedi.

Mereka mem-back up tim calon wali kota yang diusung. Semua sudah terdeteksi. Makanya, mengantisipasi masalah ini, polisi turun mengawal semaksimal mungkin.

“Sejarah pernah ada di Palopo. Kita itu kecolongan awalnya KPU dibakar. Tak lama di sebelah dibakar (juga). Semua dibakar. Karena tidak siap,” paparnya.

Dedi menekankan kalau ada yang mengganggu, aparat akan langsung ambil tindakan hukum. “Kapolda ini pindahan dari Kapolda Jambi. Saat Pilkada Jambi ada rusuh. Dia langsung terbang gunakan helikopter dan langsung menangkap semua perusuhnya,” tegasnya.

Sekaitan itu, kalau ada preman yang menganggu pemilih PSU, pihaknya akan langsung tangkap. Saat ini sedang berlangsung operasi pekat.

News Feed