English English Indonesian Indonesian
oleh

Kasus Stres Akut pada Jemaah Haji Perlu Perhatian Serius, Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah di Tanah Suci

Ia menekankan pentingnya deteksi dini sebagai kunci untuk penanganan yang efektif, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan ibadah jemaah.

Untuk mengenali tanda-tanda seorang jemaah mengalami masalah kejiwaan, kata dr Kusufia, di antaranya, adanya perubahan perilaku yang mencolok.

“Coba perhatikan, jika ada jemaah yang biasanya ceria dan mudah bergaul tiba-tiba menjadi mudah tersinggung, atau sebaliknya, menarik diri secara ekstrem, lebih suka menyendiri, dan enggan berinteraksi dengan orang lain, itu bisa saja menderita kasus ini,” ujar dr. Upi — sapaan dr Kusufia.

Kedua, kesulitan tidur atau insomnia. Gangguan tidur yang persisten, seperti sulit untuk memulai tidur, sering terbangun di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur, bisa menjadi pertanda adanya tekanan mental.

“Kurang tidur dapat memperburuk kondisi emosional dan kognitif jemaah,” ujarnya.

Ketiga, adanya kecemasan atau ketakutan yang berlebihan. Merasa sedikit cemas di lingkungan baru adalah wajar. Namun, jika kecemasan tersebut menjadi berlebihan, tidak rasional, dan mengganggu aktivitas sehari-hari—misalnya, takut keluar kamar, takut ke masjid meski ditemani, atau panik berlebihan saat berada di keramaian—ini memerlukan perhatian serius.

Keempat, kebingungan terhadap tempat, waktu, dan orang (disorientasi). Jemaah yang mengalami masalah kejiwaan mungkin menunjukkan tanda-tanda kebingungan. “Mereka bisa jadi tidak tahu sedang berada di mana, lupa hari atau tanggal, bahkan kesulitan mengenali teman serombongan atau pendampingnya,” jelas dr. Upi.

News Feed