“Saya berbicara dengan Presiden Trump hari ini. Ia berkata: ‘Saya berkomitmen kepada Israel; untuk terus bekerja sama dengan Anda dalam kerja sama yang erat’ – untuk mencapai semua tujuan perang kami: Membebaskan semua sandera, dan mengalahkan Hamas,'” tambahnya.
Trump belum menanggapi pernyataan Netanyahu secara terbuka.
Namun, pada hari Minggu, ia menggambarkan keputusan Hamas untuk membebaskan Alexander sebagai isyarat niat baik, dan menyatakan harapan bahwa tindakan tersebut akan menjadi langkah awal untuk mengakhiri perang.
Sebelumnya pada hari Senin, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengatakan telah membebaskan Alexander setelah perundingan dengan pemerintah AS sebagai bagian dari upaya para mediator untuk mencapai gencatan senjata, membuka kembali penyeberangan perbatasan, dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pembebasan Alexander terjadi sebagai bagian dari upaya negosiasi antara Hamas dan AS dengan mediasi dari Mesir dan Qatar dan tanpa keterlibatan Israel. Pembebasan tersebut juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Trump ke Timur Tengah.
Trump dijadwalkan untuk mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab mulai hari Selasa hingga Jumat, menandai kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut sejak memulai masa jabatan keduanya pada bulan Januari.
Israel memperkirakan bahwa 58 tawanan Israel masih berada di Gaza, termasuk 21 orang yang masih hidup. (amr)