“Selain dapat ilmu baru soal beternak, kami bisa menambah penghasilan dari penjualan telur dan telur asin. Ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari dan memotivasi kami untuk terus berkembang,” ungkap Maryamah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan bahwa program ini lebih dari sekadar upaya ekonomi.
“Kami ingin membangun kemandirian dan ketahanan pangan secara berkelanjutan. Kolaborasi perusahaan dan masyarakat adalah kunci menciptakan dampak sosial yang positif. Ini sejalan dengan target SDGs, terutama poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), dan poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi),” jelas Fahrougi.
Pertamina Patra Niaga Sulawesi percaya bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama masyarakat akan menciptakan perubahan besar di masa depan. Lewat pendekatan berbasis pemberdayaan dan keberlanjutan, perusahaan berkomitmen mendampingi masyarakat menuju kemandirian dan kesejahteraan jangka panjang. (edo)