Di sinilah konsep entrepreneurship dalam birokrasi menjadi penting. David Osborne dalam bukunya “Reinventing Government” menawarkan perspektif yang menarik tentang “mewirausahakan birokrasi” sebagai solusi untuk mentransformasikan semangat entrepreneurship ke dalam sektor publik. Ini bukanlah tentang menjadikan pemerintah sebagai entitas bisnis, tetapi tentang mengadopsi nilai-nilai positif kewirausahaan seperti inovasi, efisiensi, dan orientasi hasil untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam melayani masyarakat. Dengan pendekatan ini, birokrasi diharapkan tidak lagi menjadi beban fiskal, tetapi menjadi mesin penggerak kesejahteraan masyarakat.
Peran Krusial Leadership Kepala Daerah
Transformasi birokrasi menuju model yang lebih wirausaha tidak mungkin terjadi tanpa kepemimpinan yang kuat. Kepala daerah memiliki peran sentral sebagai inisiator dan penggerak perubahan. Seorang kepala daerah dengan visi entrepreneurial akan mampu menginspirasi jajaran birokrasi untuk keluar dari zona nyaman dan pola pikir konvensional. Leadership kepala daerah yang entrepreneurial ditandai dengan beberapa karakteristik kunci yaitu kemampuan melihat peluang di tengah keterbatasan, keberanian mengambil keputusan inovatif meski berisiko, dan keterampilan memobilisasi sumber daya untuk mencapai tujuan. Dalam konteks kebangkrutan birokrasi, kepala daerah dengan kapasitas leadership yang kuat akan mampu mengarahkan organisasi dalam situasi krisis, memprioritaskan program-program yang memberi dampak ekonomi signifikan, dan membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan akuntabilitas. Mereka juga berperan sebagai “diplomat ekonomi” yang mampu menarik investasi dan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.