Menurutnya, prestasi yang diraih UMI tidak hanya hasil kerja keras internal kampus, tetapi juga lahir dari kolaborasi berbagai pihak yang solid.
“Kami menyambut baik segala dukungan dari mitra-mitra, termasuk Kerajaan Arab Saudi, yang turut memberikan apresiasi dan dorongan dalam perjuangan pendidikan seperti ini,” ungkap Syakh Ahmed dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa silaturahmi seperti ini bukanlah yang terakhir. Pihaknya mengundang civitas akademika UMI untuk turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lanjutan, baik di Jakarta maupun di tempat lain, dalam rangka memperluas manfaat kerja sama.
Salah satu perwakilan delegasi, dalam pidatonya menyatakan bahwa kunjungan kali ini merupakan murni kunjungan persaudaraan, yang bertujuan untuk mempererat ukhuwah antara UMI dan pihak Arab Saudi.
Ia menekankan bahwa program kerja sama formal akan segera dibahas dalam pertemuan resmi yang direncanakan dalam waktu dekat.
“Pihak Kedutaan Besar Arab Saudi senantiasa menghormati dan mematuhi ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di negaranya,” ucapnya.
Karena itu, setiap kegiatan resmi yang melibatkan kedua belah pihak selalu akan didahului oleh prosedur formal sesuai protokol.
Dalam konteks hubungan bilateral, ia menegaskan bahwa Indonesia dan Arab Saudi memiliki sejarah panjang hubungan yang erat, khususnya dalam bidang pendidikan agama.
Banyak ulama besar Indonesia, sebutnya, menimba ilmu di Tanah Suci dan berperan dalam membangun peradaban Islam di Nusantara.
“Hubungan ini menjadi fondasi kuat untuk terus memperkuat kerja sama, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta syariah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah,” tegasnya.